Kamis, 18 Desember 2014

Video Multimedia

A.   Pengertian Video
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi- visum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan.  Media  audio 
visual  merupakan  salah satu  media  yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak. Media ini dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar.
Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan bahwa video merupakan gambar- gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara  yang sesuai.  Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep    yang    rumit,    mengajarkan    keterampilan,    menyingkat    atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.Berdasarkan pengertian menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa video merupakan salah satu jenis media audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Video menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
B.   Tujuan Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran

Ronal Anderson, (1987: 104)   mengemukakan tentang beberapa tujuan dari pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut :
a.   Tujuan Kognitif

1) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak dan sensasi.
2) Dapat mempertunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan film bingkai meskipun kurang ekonomis.
3)  Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya menyangkut interaksi manusiawi.
b.   Tujuan Afektif

Dengan menggunakan efek dan tekhnik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.
c.   Tujuan Psikomotorik

1) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas baik dengan cara memperlambat ataupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.
2)  Melalui video siswa langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.
Melihat beberapa tujuan yang dipaparkan di atas, sangatlah jelas peran video  dalam  pembelajaran.  Video  juga  bisa  dimanfaatkan  untuk  hampir semua topik, model - model pembelajaran, dan setiap ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif, siswa dapat mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu dengan melihat video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotorik, video   memiliki   keunggulan   dalam   memperlihatkan   bagaimana   sesuatu bekerja,  video  pembelajaran  yang  merekam  kegiatan  motorik/gerak  dapat memberikan  kesempatan  pada  siswa  untuk  mengamati  dan  mengevaluasi kembali kegiatan tersebut.
Sebagai bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi untuk diinformasikan dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dapat sampai ke peserta didik secara langsung. Selain itu, video menambah dimensi baru dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya melihat gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi di dalam video, peserta didik bisa memperoleh keduanya, yaitu gambar bergerak beserta suara yang menyertainya.
C.   Kelebihan dan Kelemahan Media Video
a.   Kelebihan dan Keterbatasan Media Video menurut Daryanto

Menurut   Daryanto   (2011:  79),   mengemukakan   beberapa   kelebihan penggunaan media video, antara lain :
1)  Video menambah suatu dimensi baru di dalam pembelajaran, video menyajikan gambar bergerak kepada siswa disamping suara yang menyertainya.
2)  Video dapat menampilkan suatu fenomena yang sulit untuk dilihat secara nyata.
Sedangkan kekurangannya, antara lain :

1)  Opposition

Pengambilan   yang   kurang   tepat   dapat   menyebabkan   timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
2)  Material pendukung

Video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya.
3)  Budget Untuk membuat video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

b.  Kelebihan dan Kelemahan Video menurut Anderson

Menurut Ronald Anderson (1987: 105) media video memiliki kelebihan, antara lain :
1) Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak), kita dapat menunjukkan kembali gerakan tertentu.
2) Dengan menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun nilai hiburan dari penyajian itu.
3)  Dengan video, informasi dapat disajikan secara serentak pada waktu yang  sama  di  lokasi  (kelas)  yang  berbeda  dan  dengan  jumlah penonton atau peserta yang tak terbatas dengan jalan menempatkan monitor di setiap kelas.
4)  Dengan video siswa dapat belajar secara mandiri. Sedangkan keterbatasan penggunaan media video, antara lain :
1)  Biaya  produksi  video  sangat  tinggi  dan  hanya  sedikit  orang  yang mampu mengerjakannya.
2)  Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali jaringan monitor dan sistem proyeksi video diperbanyak.
3)  Ketika akan digunakan, peralatan video harus sudah tersedia di tempat penggunaan.
4)  Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
Sebuah media pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing,  begitu  juga  dengan  media  video.  Dalam  penayangannya video tidak dapat berdiri sendiri, media video ini membutuhkan alat pendukung  seperti  LCD  untuk  memproyeksikan  gambar  maupun  speaker aktif untuk menampilkan suara agar terdengar jelas. Sifat komunikasi dalam penggunaan  media  video  hanya  bersifat  satu  arah,  siswa  hanya memperhatikan media video, hal inilah yang perlu diperhatikan oleh guru.
Karena video bersifat dapat diulang-ulang maupun diberhentikan, maka guru bisa mengajak berkomunikasi dengan siswa tentang isi/pesan dari video yang dilihat, maupun tanya jawab tentang video yang disimak. Jadi komunikasi tersebut tidak hanya satu arah.


0 komentar:

Posting Komentar