KOMPRESI DATA
- Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran
- Kompresi data adalah
proses mengkodekan informasi
menggunakan bit
atau information-bearing unit yang lain yang
lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem enkoding tertentu.
- Contoh kompresi sederhana
yang biasa kita lakukan misalnya
adalah menyingkat kata-kata yang
sering digunakan tapi sudah
memiliki
konvensi umum. Misalnya: kata “yang” dikompres
menjadi kata “yg”.
- Pengiriman
data
hasil kompresi dapat
dilakukan jika pihak
pengirim/yang melakukan kompresi dan pihak penerima memiliki
aturan yang sama dalam hal kompresi
data.
- Pihak pengirim harus menggunakan
algoritma
kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima
juga menggunakan teknik dekompresi
data yang sama dengan pengirim
sehingga data yang diterima
dapat dibaca/di-dekode kembali dengan
benar.
- Kompresi data menjadi sangat penting karena memperkecil kebutuhan
penyimpanan data, mempercepat pengiriman data,
memperkecil kebutuhan bandwidth.
- Teknik kompresi bisa dilakukan
terhadap
data
teks/biner,
gambar
(JPEG, PNG, TIFF), audio (MP3, AAC, RMA, WMA), dan video (MPEG, H261, H263).
Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480:
- Data
Teks
o 1 karakter
= 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended)
o Setiap karakter
ditampilkan dalam 8x8 pixels
o Jumlah karakter
yang dapat ditampilkan per halaman =
640 x 480 = 4800 karakter
8 x 8
Kebutuhan tempat
penyimpanan per halaman
= 4.800×2 byte =
9.600 byte =
9.375 Kbyte
- Data
Grafik Vektor
o 1 still image membutuhkan 500 baris
o Setiap 1 baris direpresentasikan dalam posisi horisontal, vertikal, dan field atribut sebesar
8-bit
o sumbu Horizontal direpresentasikan dengan
log2 640 = 10 bits
o sumbu Vertical
direpresentasikan dengan log2 480 = 9 bits
o Bits per line =
9bits + 10bits + 8bits = 27bits
o Storage required
per screen page = 500 × 27 = 1687,5 byte =
1,65 Kbyte
8
- Color
Display
o Jenis : 256,
4.096, 16.384, 65.536, 16.777.216 warna
o Masing-masing warna pixel memakan tempat
1 byte
o Misal 640 x 480 x 256 warna x 1 byte =
307.200 byte = 300 KByte
Kebutuhan tempat penyimpanan untuk
media
kontinyu untuk 1 detik
playback:
- Sinyal audio tidak terkompres dengan kualitas
suara telepon dengan sample 8 kHz dan dikuantisasi 8 bit per sample, pada bandwidth 64
Kbits/s, membutuhkan storage:
- Sinyal audio CD disample 44,1 kHz, dikuantisasi 16 bits per sample, Storage = 44,1 kHz x 16 bits = 705,6 x 103 bits = 88.200 bytes untuk menyimpan 1 detik playback
- Kebutuhan sistem PAL standar
o 625 baris dan 25 frame/detik
o 3 bytes/pixel (luminance, red chrom, blue chrom)
o Luminance Y menggunakan sample rate 13,5 MHz
o Chrominance (R-Y dan B-Y) menggunakan sample rate 6.75 MHz
o Jika menggunakan 8 bit/sample, maka
Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh
Manusia
- Dialoque Mode: yaitu
proses penerimaan data dimana
pengirim dan penerima seakan berdialog (real time), seperti pada contoh video conference.
o Dimana kompresi
data harus berada
dalam batas penglihatan dan pendengaran manusia. Waktu tunda (delay) tidak boleh lebih
dari 150 ms, dimana 50 ms untuk proses kompresi dan
dekompresi, 100 ms mentransmisikan data
dalam jaringan.
- Retrieval Mode: yaitu proses penerimaan data tidak dilakukan secara real time
o Dapat dilakukan fast forward
dan fast rewind di client
o Dapat dilakukan random access terhadap data dan dapat bersifat interaktif
Jenis Kompresi
Data Berdasarkan Output
- Lossy Compression
o
Teknik kompresi dimana data
hasil
dekompresi
tidak sama
dengan data sebelum kompresi namun sudah “cukup” untuk digunakan. Contoh: Mp3, streaming media,
JPEG, MPEG, dan WMA.
o Kelebihan: ukuran
file lebih kecil dibanding loseless namun masih tetap
memenuhi syarat untuk digunakan.
o
Biasanya teknik ini
membuang bagian-bagian data
yang sebenarnya tidak begitu berguna,
tidak begitu dirasakan, tidak
begitu dilihat oleh
manusia sehingga manusia masih beranggapan bahwa data tersebut masih
bisa
digunakan walaupun sudah dikompresi.
o Misal
terdapat
image asli
berukuran 12,249 bytes, kemudian
dilakukan kompresi dengan JPEG kualitas 30 dan berukuran
1,869 bytes berarti image tersebut
85%
lebih
kecil dan ratio
kompresi 15%.
- Loseless
o Teknik kompresi dimana data hasil kompresi dapat didekompres lagi dan hasilnya
tepat
sama
seperti
data
sebelum
proses
kompresi. Contoh aplikasi: ZIP, RAR,
GZIP, 7-Zip
o Teknik
ini
digunakan jika dibutuhkan data setelah dikompresi harus dapat diekstrak/dekompres lagi tepat sama. Contoh
pada data teks, data program/biner, beberapa image seperti GIF dan
PNG.
o Kadangkala ada data-data yang setelah
dikompresi
dengan
teknik ini ukurannya menjadi lebih besar atau sama.
Kriteria Algoritma dan Aplikasi Kompresi Data
- Kualitas data hasil enkoding: ukuran lebih kecil, data tidak rusak untuk kompresi lossy.
- Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi
dan dekompresi
- Ketepatan proses dekompresi data: data hasil dekompresi tetap sama
dengan data sebelum dikompres (kompresi loseless)
Klasifikasi Teknik Kompresi
Entropy Encoding
- Bersifat loseless
- Tekniknya
tidak berdasarkan media dengan spesifikasi dan karakteristik tertentu namun berdasarkan urutan data.
- Statistical encoding, tidak memperhatikan semantik data.
- Mis:
Run-length coding, Huffman
coding, Arithmetic coding
Source Coding
- Bersifat lossy
- Berkaitan dengan data semantik (arti data) dan media.
- Mis: Prediction (DPCM, DM), Transformation
(FFT,
DCT),
Layered
Coding (Bit position, subsampling, sub-band coding), Vector quantization
Hybrid Coding
- Gabungan antara lossy +
loseless
- mis:
JPEG, MPEG, H.261,
DVI
Contoh-contoh Teknik Kompresi Teks
Run-Length-Encoding (RLE)
- Kompresi data teks dilakukan jika ada beberapa
huruf yang sama yang
ditampilkan berturut-turut:
Mis: Data: ABCCCCCCCCDEFGGGG
= 17 karakter
RLE tipe 1 (min. 4 huruf sama) : ABC!8DEFG!4 = 11 karakter
- RLE ada yang menggunakan suatu karakter
yang
tidak
digunakan dalam
teks tersebut seperti
misalnya ‘!’ untuk menandai.
- Kelemahan? Jika ada karakter angka, mana tanda mulai dan akhir?
Misal data :
ABCCCCCCCCDEFGGGG = 17 karakter
RLE tipe 2: -2AB8C-3DEF4G = 12 karakter
Misal data :
AB12CCCCDEEEF = 13 karakter
RLE tipe 2: -4AB124CD3EF = 12 karakter
- RLE ada yang menggunakan flag bilangan negatif
untuk menandai batas sebanyak
jumlah karakter tersebut.
- Berguna untuk data yang banyak memiliki kesamaan,
misal
teks
ataupun grafik seperti icon atau gambar garis-garis yang
banyak memiliki kesamaan pola.
- Best case: untuk RLE tipe 2 adalah
ketika terdapat 127 karakter yang sama
sehingga akan dikompres
menjadi 2 byte saja.
- Worst case: untuk RLE tipe 2 adalah ketika terdapat
127 karakter yang berbeda semua, maka akan terdapat 1 byte tambahan sebagai tanda jumlah karakter yang tidak sama tersebut.
- Menggunakan teknik loseless
Static Huffman Coding
- Frekuensi
karakter dari string yang akan dikompres dianalisa terlebih dahulu.
Selanjutnya dibuat pohon huffman
yang merupakan pohon biner dengan root awal yang
diberi nilai 0
(sebelah kiri) atau 1
(sebelah kanan), sedangkan selanjutnya untuk dahan kiri selalu diberi
nilai 1(kiri)
- 0(kanan)
dan di dahan kanan diberi nilai
0(kiri) – 1(kanan)
- A bottom-up approach
= frekuensi terkecil dikerjakan terlebih
dahulu dan diletakkan ke dalam leaf(daun).
- Kemudian
leaf-leaf akan
dikombinasikan dan
dijumlahkan probabilitasnya menjadi
root diatasnya.
Mis: MAMA SAYA
A = 4
-> 4/8 = 0.5
M = 2 -> 2/8 =
0.25
S = 1
-> 1/8 = 0.125
Y = 1
-> 1/8 = 0.125
Total = 8 karakter
0 komentar:
Posting Komentar