UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkangrafik/gambar untuk
memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasiandari sebuah
sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML tidak
hanyamerupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara
langsungdihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual
Basic, atau bahkandihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented
database.
Unified
Modeling Language (UML) digunakan untuk melakukan pemodelan sistem/perangkat
lunak dengan menggunakan tools yang ada. Dengan pemodelan menggunakan UML,
rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan
dan desain perangkat lunak terhadap:
1.
Tinjauan
umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan
2.
Penelaah
bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan (message) dan
saling bekerjasama satu sama lai
3.
Menguji
apakah sistem/perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang seharusnya
4.
Dokumentasi
sistem/perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu di masa yang akan
datang
Definisi UML
1.
Unified
Modeling Language merupakan metode pengembangan
perangkat lunak (sistem informasi) dengan menggunakan metode grafis serta
merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi
[Adin05].
2.
Unified
Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi
standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan arti
suatu sistem perangkat lunak [Hend07].
3.
Unified
Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah
bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang
dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak [Afif02].
4.
Unified
Modeling Language (UML) merupakan standard modeling
language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk
membantu para pengembang sistem dan software
agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti [Joml07] :
- Spesifikasi
- Visualisasi
- Desain arsitektur
- Konstruksi
- Simulasi dan testing
- Dokumentas
5. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML
mendefinisikan notasi dan syntax/semantik.
6. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk
khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak.
7. Setiap bentuk memiliki makna tertentu,
dan UML syntax mendefinisikan
bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan.
8. Notasi UML terutama diturunkan dari 3
notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim
Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE
(Object-Oriented Software Engineering).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa “Unified
Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik
atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek
(OOP) (Object Oriented programming)”.
Ruang Lingkup UML
Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang
tepat [Adin05], tidak mendua arti (ambigu)
serta lengkap. Secara khusus, Unified
Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan
keputusan analisis, perancangan serta
implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system).
Dalam hal ini, Unified
Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi
model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa
pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model
yang dibuat dengan Unified Modeling
Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek,
seperti Java, Borland Delphi, Visual
Basic, C++, dan lain-lain.
Pemetaan
(mapping) Unified Modeling Language
(UML) bersifat dua arah yaitu :
- Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
- Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.
Menurut
Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
- Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
- Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
- Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
- Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
- Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
- Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
- Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
- Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
- Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
Konsep
Pemodelan Menggunakan UML
Menurut
Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai
konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi
sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view
sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang
merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang
sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama,
yaitu: klasifikasi struktural (structural
classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).
4.
Bangunan dasar Metodologi Unified
Modeling Language (UML)
Menurut
Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan
sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
1.
Sesuatu (things)
Ada
4 (empat) things dalam UML, yaitu:
2. Structural things
Merupakan
bagian yang relatif statis dalam model Unified
Modeling Language (UML).
Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik
maupun konseptual.
3. Behavioral things
Merupakan
bagian yang dinamis pada model Unified
Modeling Language (UML),
biasanya merupakan kata kerja dari model
Unified Modeling Language (UML),
yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
4. Grouping things
Merupakan
bagian pengorganisasi dalam Unified
Modeling Language (UML). Dalam
penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang
menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih
lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan
subsistem-subsistem.
5. Annotational things
Merupakan
bagian yang memperjelas model Unified
Modeling Language (UML) dan
dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri
setiap elemen dalam model Unified
Modeling Language (UML).
6.
Relasi (Relationship)
Ada
4 (empat) macam relationship
dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
1.
Ketergantungan
Merupakan
hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi
elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
2.Asosiasi
Merupakan
apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana
hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah
agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
3.
Generalisasi
Merupakan
hubungan dimana objek anak (descendent)
berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek
induk (ancestor). Arah dari
atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan
arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
4.
Realisasi
Merupakan
operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
0 komentar:
Posting Komentar